Studi Kasus zorin.my.id
Menggunakan email dengan domain sendiri (@namadomain) sering dianggap sudah otomatis profesional dan aman. Namun pada praktiknya, konfigurasi email domain yang kurang tepat justru bisa membuat email ditolak mentah-mentah, bahkan sebelum mencapai inbox atau folder spam penerima.
Artikel ini membahas kasus nyata yang terjadi pada domain zorin.my.id, di mana email ditolak dengan status rSPAM, lengkap dengan penyebab dan solusi akhirnya.
1. Kondisi Awal: Email Ditolak, Bukan Masuk Spam
Kasus bermula ketika email dikirim dari alamat:
-
From:
budi@zorin.my.id -
To: akun Gmail
Email dikirim menggunakan SMTP relay pihak ketiga (MailBaby).
Alih-alih masuk inbox atau spam, email langsung ditolak dengan pesan:
Ini adalah error permanen, artinya email sama sekali tidak diterima oleh Gmail.
![]() |
| Error yang Terjadi di zorin.my.id |
2. Gejala yang Mengarah ke Masalah Validasi Domain
Beberapa indikator penting dari kasus ini:
-
Email tidak muncul di inbox
-
Tidak masuk ke folder spam
-
Gmail tidak pernah “melihat” email tersebut
-
Penolakan terjadi setelah isi email dianalisis
Kondisi ini mengarah pada satu kesimpulan awal:
masalah bukan di konten email, melainkan pada validasi dan reputasi domain pengirim.
3. Pemeriksaan DKIM: Aman dan Bukan Penyebab
Langkah pertama adalah memeriksa DKIM (DomainKeys Identified Mail).
Hasilnya:
-
DKIM aktif
-
Public key valid
-
Selector sesuai dengan domain
DKIM berfungsi sebagai tanda tangan digital email, dan pada kasus ini berjalan dengan benar. Dengan demikian, DKIM dapat dikesampingkan sebagai sumber masalah.
4. Pemeriksaan SPF: Valid, Tapi Perlu Dirapikan
SPF (Sender Policy Framework) juga telah dikonfigurasi dan mengizinkan:
-
Server lokal
-
IP tertentu
-
SMTP relay MailBaby
Secara teknis SPF valid dan tidak menyebabkan penolakan, meskipun masih bisa dirapikan secara sintaks. SPF bukan faktor utama yang memicu rSPAM pada kasus ini.
5. DMARC: Kesalahan Kecil dengan Dampak Besar
Akar masalah akhirnya ditemukan pada DMARC (Domain-based Message Authentication, Reporting & Conformance).
Pada domain zorin.my.id terdapat:
-
Dua record DMARC aktif sekaligus
Padahal, sesuai standar RFC:
DMARC hanya boleh memiliki satu record TXT
Akibatnya:
-
Server penerima tidak dapat menentukan kebijakan DMARC yang valid
-
DMARC dianggap invalid
-
Skor spam meningkat drastis
6. Dampak DMARC Duplikat terhadap Deliverability
Kesalahan DMARC ini menyebabkan efek serius:
-
SMTP relay menganggap domain tidak patuh standar
-
Email ditolak sebelum dikirim ke Gmail
-
Status
p=nonetidak membantu karena record-nya sendiri tidak valid
Ini menunjukkan bahwa:
DMARC yang salah lebih berbahaya daripada DMARC yang tidak ada.
7. Langkah Perbaikan: Menghapus Duplikasi DMARC
Solusi dilakukan dengan:
-
Menghapus salah satu record DMARC
-
Menyisakan satu record DMARC yang lengkap dan valid
-
Menggunakan kebijakan
p=none(aman untuk domain baru)
Setelah itu, dilakukan verifikasi menggunakan perintah terminal untuk memastikan hanya satu record DMARC yang terdeteksi.
![]() |
| Konfigurasi zone editor yang benar |
8. Pengujian Ulang Pengiriman Email
Setelah DNS terpropagasi (5 sampai 10 menit):
-
Email dikirim ulang
-
Subject dan isi email dibuat baru
-
Tidak menggunakan attachment
Hasilnya:
-
Email berhasil terkirim
-
Masuk ke Inbox Gmail
-
Tidak masuk folder Spam
Ini menandakan bahwa masalah sudah sepenuhnya teratasi.
9. Pelajaran Penting dari Kasus Ini
Beberapa poin krusial yang bisa dipetik:
-
DMARC hanya boleh satu record
-
DMARC invalid bisa menyebabkan email ditolak langsung
-
DKIM dan SPF saja tidak cukup
-
Domain baru sangat sensitif terhadap kesalahan kecil
-
SMTP relay lebih ketat dibanding mail server lokal
-
p=nonetidak menjamin aman jika konfigurasi salah
Penutup
Kasus zorin.my.id menunjukkan bahwa masalah email deliverability sering kali bukan disebabkan oleh spam konten, melainkan detail teknis kecil pada DNS email. Dengan memahami cara kerja SPF, DKIM, dan terutama DMARC, kita dapat menghindari penolakan email yang sering membingungkan, terutama saat menggunakan domain sendiri.
Jika Anda baru membangun email domain, pastikan konfigurasi dilakukan dengan benar sejak awal—karena dalam dunia email, kesalahan kecil bisa berdampak besar.


